Sebenarnya mengubah bootloader bukanlah prioritas dalam maintenance firmware gelatino(arduino untuk atmega16/32/128). Selama ini saya memakai bootloader lama arduino versi atmega. meskipun lebih banyak makan memory toh yang penting bootloader bisa berjalan dengan baik. Saya mulai tergoda pakai optiboot gara - gara optiboot versi super yang mampu dimanfaatkan program flash misal di main() untuk menulis data di flash itu sendiri. Selama ini AVR tidak mengijinkan hal itu terjadi kecuali di memory bagian bootloader. Berikut lebih jelasnya ada di link ini,
http://majek.mamy.to/en/writing-to-internal-flash-on-arduino/
http://majek.mamy.to/en/writing-to-internal-flash-on-arduino/
Yah meskipun belum bisa menulis flash paling enggak harus bisa fitur bootloadernya dulu lah. Setahun yang lalu saya pernah mengedit optiboot agar bisa untuk proyek gelatino. Saya cuma berhasil compile di atmega16 dan atmega32 saja. Itulah mengapa saya malas pindah ke optiboot karena atmega128 belum berhasil. Akhirnya saya coba lagi dan bertanya di bagian issue optiboot dan Alhamdulillah akhirnya optiboot pun berhasil di atmega128.
Apabila tertarik menggunakan optiboot versi atmega16/32/128 bisa di compile sendiri/ download disini https://github.com/vanbwodonk/optiboot128.
Keuntungan menggunakan optiboot yaitu sizenya lebih kecil cuma 512 Byte dan 1024 Byte(untuk atmega128) dan lebih cepat dengan baudrate 115200. Next saya mau mencoba menulis di flash lewat main program :D.
No comments:
Post a Comment